Postingan

Menampilkan postingan dari April 5, 2015

Rawa dalam kaitannya dengan biota air yang ada

Rawa. Rawa adalah berupa areal lahan rendah yang senantiasa memiliki kepekaan tergenang air pada kurun waktu tertentu maupun sepanjang tahun. air rawa bersumber dari  air hujan,  air luapan akibat rambatan pasang air laut dan air luapan banjir di bagian hulu.  Berdasarkan sumber airnya,  rawa dibedakan menjadi dua tipe yaitu rawa pasang surut dan nonpasang surut.  Pengertian dari Rawa pasang surut adalah areal lahan rendah yang badan airnya dipengaruh oleh gerakan pasang surut air laut.  Badan air rawa pasang surut berhubungan langsung dengan sungai sehingga tingat keasamannya air rawa akan berkurang.  Kondisi habitatnya relatif subur sehingga banyak  dihuni oleh  biota air.  Komposisi jenis biota air yang menghuni daerah rawa ini didominasi oleh ikan sungai. Badan air bergerak sesuai dengan gerakan pasang surut air laut.  Hal ini membuka kemungkinan untuk menerapkan metode pemeliharaan ikan di sungai,  yaitu metode sangkar dan kolam pasang surut. rawa nonpasang surut atau juga d

Ikan lele di Indonesia

Lele.   Ikan Lele dengan nama latin  (Clarias sp)  merupakan jenis ikan air tawar  kedua yang paling banyak diproduksi di Indonesia melalui budidaya ikan di air tawar. Pada tahun 2010 produksi lele mencapai 270600 ton.  Terdapat tiga spesies lele yang dibudidayakan di Indonesia,  yaitu lele dumbo (clarias gariepinus),  lele lokal (c. batrachus),  dan lele keli (c. maladerma). Ikan Lele dumbo merupakan spesies introduksi yang didatangkan dari luar,  sedangkan lele lokal dan lele keli adalah spesies asli indonesia.  Di samping itu telah dihasilkan dua varietas lele unggul,  yaitu lele sangkuriang dan lele phiton.   Lele merupakan salah satu ikan unggul yang dapat dibudidayakan di berbagai wadah dan lingkungan perairan,  serta dapat ditebar dengan kepadatan tinggi. Ikan lele sangat toleran terhadap kualitas air yang kurang baik.

Jenis jenis ikan populer

jenis Ikan-ikan Populer yang dibudidayakan oleh pembudidaya ikan. a.  Ikan Mas.  Ikan mas (Cyprinus carpio)  merupakan ikan tertua dalam sejarah budidaya perairan/akuakultur air tawar di Indonesia. ikan  mas merupakan ikan yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia sampai tahun 2003.  Pada tahun 2003-2004 budidaya ikan mas di Indonesia mengalami kehancuran karena penyakit KHV (Koi Herpes Virus)  yang  besar Sampai akhir 2004,  sentra sentra budidaya ikan mas mengalami kehancuran tetapi,  budidaya ikan mas tetap disukai.  Tahun 2010,  produksi ikan mas nasional mencapai 267.100 ton yang berada di urutan ketiga setelah nila dan lele. b.  Nila. Saat ini nila (oreochromis nilotica)  merupakan ikan ngetop dan  primadona ikan air tawar di Indonesia.  Produksi nila nasional tahun 2010 mencapai 491.800 ton yang berada diurutan pertama Hasil budidaya nila di wadah pemeliharaan diserap pasar lokal dan ekspor.  Nila juga merupakan ikan yang paling banyak menghasilkan varietas baru.  Selain

Klasifikasi dan Morfologi ikan Cucut (Rhizoprionodon acutus)

Klasifikasi dan Morfologi ikan Cucut ( Rhizoprionodon acutus ) Klasifikasi Ikan Cucut   menurut   Last dan Stevens, (1994) : Kingdom               : Animalia (animals) Phylum                  : Chordata Sub Fillum            : Vertebrata (bertulang belakang) Kelas                      : Chondrichthyes (ikan cartilaginous) Sub Kelas              : Elasmobranchii (jenis hiu dan pari) Sub Ordo             : Euselachii Ordo                      : Carcharhiniiformes (ground sharks) Famili                     : Carchahinidae Genus                    : Rhizoprionodon Spesies                  : Rhizoprionodon acutus Nama Inggris       : Milk shark Nama local           : Hiu Pisangan

Tahap-tahap pendederan ikan gurami

Pendederan Ikan gurame Pendederan atau dengan nama lain disebut pengelondongan adalah kegiatan pemeliharaan benih dengan tujuan untuk menghasilkan benih dengan ukuran yang lebih besar.    Pendederan ikan ini bisa disebut juga sebagai kegiatan pemeliharaan antara untuk menghasilkan benih yang digunakan untuk pembesaran di kolam air tenang, Kolam Air Deras, keramba, hampang dan keramba jarring apung. Tahap-tahap pendederan ikan gurami Tahap Pendederan Ukuran Tebar (cm) Hasil (cm) Lama Pemerliharaan Pendederan I Biji oyong, 1- 2 cm Kuku/daun kelor, 2-4 cm 1,5 bulan Pendederan II Kuku/daun kelor, 2-4 cm Silet, 4 – 6 cm 2 bulan Pendederan III Silet/karcis, 4 – 6 cm Korek, 6 – 8 cm 2 bulan Pendederan IV Korek, 6 – 8 cm Bungkus rook, 8 – 11 cm 2 bulan