Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 2, 2016

Aeromonas Sp

Aeromonas Sp Penyakit ikan yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas. Aeromonas adalah bakteri oksidasif dan anaerobik fakultatif, yaitu bakteri yang dapat hidup pada lingkungan perairan dengan atau tanpa oksigen.  Bakteri Aeromonas   tidak mempunyai kemampuan untuk membentuk spora. Pada lingkungan hidupnya bakteri ini dapat ditemui di perairan tawar, payau dan laut.   Bakteri Aeromonas bentuk tubuhnya berbentuk batang dan memiliki kemampuan untuk bergerak. Diameter sel bakteri ini yaitu 0,3 – 1 µm.  dengan panjang 1 – 3,5 µm. Flagel merupakan alat gerak bakteri ini, suhu optimum pertumbuhan bakteri yaitu tumbuh optimum pada suhu 28 0 c. namun bakteri ini masih tahan hidup pada suhu 4 dan 30 0 c. Penyebab terjadinya penyakit pada ikan oleh bakteri Aeromonas adalah : -          -   Bakteri Aeromonas menyukai lingkungan yang tercemar bahan organic, -          -   Likungan kualitas air kolam yang buruk akan memacu ikan terserang bakteri ini -           -  Fluktuasi suh

Koi Herpes Virus (KHV)

Koi Herpes Virus (KHV) merupakan penyakit yang menyerang pada ikan mas (Common carp) dan ikan Koi. Sipat virus ini termasuk kedalam virus yang sangat ganas karena dapat menyebabkan kematian hingga 100 %. Penyakit KHV ini pertama kali ditemukan wabahnya yaitu pada tahun 1998 di Israel dan Amerika Serikat yang menyebabkan kematian yang banyak pada ikan mas dan ikan Koi. Di Indonesia penyakit Koi Herves Virus pertama kali dilaporkan pada tahun 2002 yaitu menyebar di pulau Jawa dan Bali.

Viral Nervous Necrosis (VNN)

Viral Nervous Necrosis (VNN) Penyakit ikan Viral Nervous Necrosis (VNN) adalah  bakteri yang ditimbulkan oleh aktivitas virus yang menginfeksi pada larva dan juvenile pada ikan laut. Gejala : Gejala berbeda-beda sesuai dengan usia ikan -           Gejala pada ikan yang berumur di bawah 20 hari yaitu menurunnya nafsu makan -           Gejala pada ikan yang berumur 20 -40 hari yaitu ikan bernenang tidak normal (sering berenang di dekat permukaan air) -           Gejala ikan yang berumut 2 – 4 bulan cenderung berdiam diri di dasar kolam -           Gejala pada ikan yang berumur 4 bulan ke atas ikan sering memperlihatkan berenang mengambang di atas permukaan air disertai terjadinya pembesaran gelembung renang Ikan yang terserang  pernah terjadi pada ikan kerapu bebek ( Cromileptes altivelis ). Virus VNN ini menginfeksi ikan pada ukuran larva sampai juvenile dengan menyerang system organ saraf mata dan otak.

Penyakit Infectious Haematopoietic Necrosis (IHN)

Penyakit ikan Infectious Haematopoietic Necrosis (IHN) merupakan yang bersifat sistemik dan akut. IHN biasanya menyerang rainbow trout (Salmogairdneri). Organ penghasil darah pada ikan yaitu ginjal muka dan limpa merupakan organ yang diserang penyakit IHN. Tanda-tanda ikan terserang penyakit IHN : -           -   Ikan terlihat lethargic -           -  Tubuhnya menjadi lebih gelap -           -  Ikan Berkumpul di tepi kolam. -          -   Mata ikan menonjol -          -  Organ ginjal, hati dan limpa terlihat pucat -          -   Pada rongga perut berisi cairan dan usus kosong -           -  Anemia -           -  Pembengkokan tulang belakang pada ikan (lordosis dan Scoliosis) -           -  Pembengkakan abdomen -           -  Terjadinya perdarahan pangkal sirip pectoral dan sirip pelvic -           -  Terjadinya perdarahan bawah kulit -           -  Bintik perdarahan pada jaringan adipose usus

Penyakit ikan DROPSI

Dropsi Penyakit ikan Dropsi adalah penyakit ikan yang disebabkan dari infeksi virus, bakteri aeromonas, myobakteri, atau internal parasite yang bersifat pathogen seperti Hexamita atau Mitasproa cyprinid. Penyakit ini terjadi akibat ikan secara sengaja ataupun tidak sengaja   memakan kotoran ikan lain yang terkontaminasi pathogen atau akibat dari sipat kanibalisme terhadap ikan lain yang terinfeksi. Akumulasi nitrogen yang terjadi pada kolam dapat memicu terjadinya gejala dropsi. Di alam secara alamiah organisme penyebab dropsi dapat hidup dalam jumlah terkendali. Organisme ini akan menjadi pathogen   apabila pada ikan terjadi Osmoregulasi yaitu menurunnya kondisi kualitas air, fungsi kekebalan pada tubuh kan menurun, factor keturunan/genetic.

Pemeliharaan Ikan Lohan dalam akuarium

Gambar
Ikan Lohan, ikan lohan adalah jenis ikan hias yang hidup pada air tawar. ikan lohan banyak dipelihara orang pada media pembantu  

arwana golden red usia 1 tahun

Gambar
ikan arwana merupakan jenis ikan carnivore pemakan daging ikan arwana hidup di perairan umum hidup pada air tawar. saat ini ikan arwana merupakan kan yang eksotis dan memiliki keindahan pada tubuhnya. ikan arwana dijadikan sebagai ikan hias yang dipelihara pada akuarium. Peralatan yang digunakan untuk memelihara ikan arwana dalam akuarium adalah : - pompa air - aerator - busa (filter) - batu - selang - sipon - busa pembersih kaca pemeliharaan : - arwana dipelihara di air tawar, air yang digunakan berupa air sumur atau air ledeng. untuk penggunaan air ledeng, air perlu diberi garam krosok, agar air tidak bau kaporit. Garam membantu arwana agar arwana tidak stress. - pakan yang diberikan berupa jangkrik, ikan kecil (nilem), udang - pakan diberikan pada pagi dan sore hari - jumlah pakan yang diberikan disesuaikan dengan ukuran tubuh ikan, cara pemberian pakan dilakukan secara abilitium (diberikan kepada ikan dan berhenti diberikan pada saat ikan

Penyakit bintil putih (cauliflower)

Penyakit Bintil putih (cauliflower) merupakan penyakit ikan yang disebabkan oleh virus Lymphocytis dari family Iridovirus termasuk ke dalam kelompok virus DNA. Virus ini memiliki ukuran 180-200 mikron oleh karena itu virus ini sulit dilihat oleh mikroskop biasa. Penyakit ini menyerang ikan, tetapi tidak menyerang golongan ikan mas maupun ikan lele. Virus menyerang ikan dan menginfeksi ikan bersilat kronis, termasuk golongan tumor tidak ganas. Sep ikan yang terserang virus limfosistis akan membesar 50-100.000 kali dari ukuran  normal. Dan pada waktu yang sama. Sel yang berada disekitar infeksi akan membesar dan membentuk kumpulan sel berukuran besar yang mengandung  banyak virus dw membentuk bintil putih.  Dalam beberapa Minggu bintil ini bisa mencapai ukuran 0,5 cm. Penyakit ini memang tidak menyebabkan kematian tetapi mengganggu pada tampilan ikan konsumsi maupun ikan hias.