Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 1, 2017

Epizootic Ulcerative Syndrome (EUS) / Cendawan (Jamur)

Cendawan (Jamur)   Epizootic Ulcerative Syndrome (EUS )                                                   Penyebab : Aphanomyces invadans    Karakteristik Patogen : -      Epizootic Ulcerative Syndrome (EUS) dan / atau Mycotic   Granulomatosis (MG) dan/atau Red-spot disease (RSD) adalah p enyakit b orok (ulcer) disebabkan infeksi cendawan   A. invadans ; -      Spora cendawan ini menginfeksi permukaan t ubuh ikan, sehingga akan  menyebabkan    borok; -      Inang penyakit ini   meliputi ikan air tawar dan payau    yaitu ikan    betutu, gabus, betok, gurame,    lele dan tambakan; -      Tingkat mortalitas /kematian berkisar antara 20–80 % C.          Gejala Klinis :             -    Ada nya bintik merah  p ada permukaan tubuh; -      Nafsu makan ikan akan hilang  -  ikan  b erenang ke permukaan dan hiperaktif,  - tubuh ikan akan bewarna gelap; -      Bintik merah ini akan   berkembang menjadi luka/ b orok berwa

Enteric Septicemia of Catfish (ESC)

Enteric Septicemia of Catfish (ESC) A.  Penyebab : Edwarsiella ictaluri B.  Karakteristik patogen : - Edwardsiella ictaluri berbentuk seperti batang, dan bersifat gram negatif,  Edwardsiella ictaluri  bergerak dengan bantuan flagella , tidak membentuk spora atau kapsul dan bersifat fakultatif anaerob ;     -  Bakteri ini awalnya diketahui menginfeksi ikan cannel catfish ,  namun belakangan          diketahui   dapat menginfeksi jenis ikan lainnya seperti: lele, patin, dan sidat. - Secara percobaan, beberapa jenis ikan seperti trout, nila, salmon dan ikan hias juga dapat terinfeksi jenis bakteri ini; -    Penularan penyakit dapat secara horizontal yaitu kontak antara inang satu dengan inang lainnya atau melalui air pada media budidaya; -    Kasus ESC umumnya terjadi pada saat temperature air relatif hangat yaitu sekitar 22-28 0 C, namun pada saat suhu air dibawah 20 o C atau di atas 30 o C, keganasan bakteri ini sangat menurun. C.  Gejala Klinis -    Kondisi fi

Edwarsiellosis

Edwarsiellosis A.  Penyebab : Edwarsiella tarda B.  Karakteristik patogen : -    Edwardsiella tarda   berbentuk batang bengkok,  merupakan bakteri gram  negative, bakteri ini bergerak dengan bantuan flagella , tidak membentuk spora atau kapsul, bersifat fakultatif anaerob , dan mampu memproduksi H2S; -    Bakteri ini  bisa dijumpai pada lingkungan air tawar dan air laut, bakteri ini menginfeksi beberapa jenis ikan antara lain : salmon, catfish, mas, nila. Beberapa inang alamiah dapat  bertahan sebagai carrier; -    Penularan penyakit bisa terjadi secara horizontal yaitu menyebaran melalui kontak antara inang satu dengan inang lainnya atau melalui air; -  Kasus edwardsiellosis umumnya terjadi pada suhu air kolam yang relative tinggi (±30 0 C) dengan kandungan bahan organik yang terlarut dalam air cukup tinggi; -    Tingkat kematian ikan tergantung pada kondisi lingkungan, pada kondisi yang sangat buruk dapat mengakibatkan kematian hingga mencapai 50%. C.  Gejala

Bacterial Fin/Tail Rot/Pseudomoniasis

Bacterial Fin/Tail Rot/Pseudomoniasis A.  Penyebab : Pseudomonas spp. B.  Karakteristik patogen : -    Bakteri tergolong kepada bakteri gram negatif dan non-spora. Bakteri bersifat aerobik, dengan ukuran 3 µm x 0,5 µm, motil, memproduksi pigmen fluorescent, dan bakteri berkembangbiak di tanah dan air; -    Penyakit  pseudomoniasis   ini merupakan  penyakit bakterial yang sering terjadi  pada semua umur dan  jenis ikan, baik ikan air tawar maupun air laut; -     Pseudomonas ini merupakan agen penyakit yang berbahaya terutama pada ikan air tawar serta dapat berakibat kematian yang tinggi karena penyakit ini menular dalam waktu cepat bila kondisi perairan memungkinkan; -     Penyebaran penyakit  pseudomoniasis adalah melaui kontak langsung dengan ikan yang terkena penyakit atau dengan lingkungan yang tercemar;  - Serangan penyakit ini bisa terjadi bila ikan stress atau lemah  akibat lapar, pakan tidak cocok, dingin, atau kondisi air tidak baik. C.  Gejala Klinis :