Edwarsiellosis

Edwarsiellosis

A.  Penyebab : Edwarsiella tarda
B.  Karakteristik patogen :
-    Edwardsiella tarda  berbentuk batang bengkok,  merupakan bakteri gram  negative, bakteri ini bergerak dengan bantuan flagella, tidak membentuk spora atau kapsul, bersifat fakultatif anaerob, dan mampu memproduksi H2S;
-    Bakteri ini  bisa dijumpai pada lingkungan air tawar dan air laut, bakteri ini menginfeksi beberapa jenis ikan antara lain : salmon, catfish, mas, nila. Beberapa inang alamiah dapat  bertahan sebagai carrier;
-    Penularan penyakit bisa terjadi secara horizontal yaitu menyebaran melalui kontak antara inang satu dengan inang lainnya atau melalui air;
-  Kasus edwardsiellosis umumnya terjadi pada suhu air kolam yang relative tinggi (±300C) dengan kandungan bahan organik yang terlarut dalam air cukup tinggi;

-    Tingkat kematian ikan tergantung pada kondisi lingkungan, pada kondisi yang sangat buruk dapat mengakibatkan kematian hingga mencapai 50%.

C.  Gejala Klinis :
-    Gejala eksternal ikan yang terserang edwardsiellosis pada infeksi ringan, hanya menampakkan luka-luka kecil;
-    Sebagai perkembangan penyakit lebih lanjut, luka bernanah berkembang dalam otot rusuk dan lambung;
-    Pada kasus akut akan terlihat adanya luka bernanah secara cepat bertambah dengan berbagai ukuran;
-    Warna tubuh pucat, perut gembung berisi cairan yang berwarna kekuningan atau kemerahan, pendarahan pada anus dan/atau anus tertekan kedalam,d an mata ikan menjadi pudar;

D.  Diagnosa :
-    Isolasi dan identifikasi bakteri melalui uji bio-kimia;
Deteksi gen bakteri melalui teknik polymerase chain reaction (PCR).

E. Pengendalian :
-    Sarana budidaya perlu didesinfeksi sebelum dan selama proses pemeliharaan ikan;
-   Unsur immunostimulan perlu diberikan (misalnya penambahan vitamin C pada pakan) secara rutin selama pemeliharaan;
-    Menghindari terjadinya stress pada ikan (fisik, kimia,biologi);
-    Kualitas air perlu diperbaiki secara keseluruhan, terutama mengurangi kadar bahan organik terlarut dan/atau meningkatkan frekuensi penggantian air baru;
-    Mengelola  kesehatan ikan secara terpadu (ikan, lingkungan dan patogen);
-    Melakukan pengobatan dengan herbal menggunakan daun meniran (Phyllanthus niruri L., P urinaria L.) dengan cara seperti pengobatan penyakit yang disebabkan oleh Aeromonas hydrophilla.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan dan Alat Pembuatan Kolam Terpal Ikan Lele

Mengenal Riccia fluitans sebagai tanaman aquascape

Kriteria Kualitas Air dalam budidaya ikan Patin