Kriteria Kualitas Air dalam budidaya ikan Patin

Kualitas air pada budidaya ikan patin merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi bagi pertumbuhan benih ikan patin yang dipelihara.  
Parameter kualitas air meliputi suhu, kecerahan, derajat keasaman (pH), serta oksigen terlarut (DO).

1.    Suhu
  Suhu air kolam pada umumnya ditentukan oleh suhu udara disekitarnya, sedangkan suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian lokasi dari muka laut. Semakin tinggi lokasi di atas muka laut maka semakin rendah suhu udaranya dan begitu sebaliknya.  Suhu air merupakan salah satu sifat fisika yang dapat mempengaruhi nafsu makan ikan patin dan pertumbuhan badan ikan patin. Perubahan suhu yang mendadak menyebabkan ikan mati, meskipun kondisi lingkungan lainnya optimal. Suhu air untuk pemeliharaan ikan patin yang optimal yaitu 25-33oC.

2. Kecerahan

          Kecerahan air merupakan ukuran transparansi perairan, yang ditentukan secara visual dengan menggunakan Secchi disk. Secchi disk dikembangkan oleh profesor secci pada sekitar abad 19, alat ini digunakan untuk menghitung tingkat kekeruhan air secara kuantitatif. Tingkat kekeruhan air tersebut dinyatakan dengan suatu nilai yang dikenal dengan kecerahan Secchi disk. Perairan yang aman untuk budidaya ikan patin adalah perairan yang dapat ditembus oleh sinar matahari hinggga kedalaman lebih dari 40 cm.


3.    Derajat keasaman (pH)

 Derajat keasaman atau pH merupakan ukuran konsentrasi ion hidrogen yang menunjukkan suasana asam atau basa suatu perairan. Derajat keasaman suatu perairan dipengaruhi oleh konsentrasi CO2 dan senyawa yang bersifat asam. 
Nilai pH optimum untuk budidaya ikan patin antara 6,5-9.


4.    Oksigen terlarut (DO). 

  Jumlah Kandungan oksigen yang optimal untuk pemeliharaan ikan patin yaitu antara 5 - 6 ppm. 
Untuk meningkatkan jumlah kandungan oksigen dalam air kolam patin dapat dilakukan dengan aerasi, filter mekanis dan penambahan bahan penyegar. 

Peningkatan oksigen dalam air dengan cara aerasi berarti oksigen atau udara bebas dialirkan ke dalam air sehingga dapat menempati rongga-rongga yang ditinggalkan oleh gas yang lebih ringan yang terusir.

Peningkatan oksigen dengan filter mekanis berarti mengurangi kandungan bahan organik dan koloid dalam air sehingga memungkinkan oksigen atau udara bebas memasuki rongga dalam air. 

Penambahan bahan penyegar berarti memasukkan bahan  yang dapat mengikat gas-gas dalam air sehingga rongga yang ditinggalkan dapat diisi oleh oksigen atau udara bebas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan dan Alat Pembuatan Kolam Terpal Ikan Lele

Mengenal Riccia fluitans sebagai tanaman aquascape