Bacterial Fin/Tail Rot/Pseudomoniasis

Bacterial Fin/Tail Rot/Pseudomoniasis

A.  Penyebab : Pseudomonas spp.
B.  Karakteristik patogen :
-    Bakteri tergolong kepada bakteri gram negatif dan non-spora. Bakteri bersifat aerobik, dengan ukuran 3 µm x 0,5 µm, motil, memproduksi pigmen fluorescent, dan bakteri berkembangbiak di tanah dan air;
-    Penyakit  pseudomoniasis  ini merupakan  penyakit bakterial yang sering terjadi  pada semua umur dan  jenis ikan, baik ikan air tawar maupun air laut;
-     Pseudomonas ini merupakan agen penyakit yang berbahaya terutama pada ikan air tawar serta dapat berakibat kematian yang tinggi karena penyakit ini menular dalam waktu cepat bila kondisi perairan memungkinkan;
-     Penyebaran penyakit  pseudomoniasis adalah melaui kontak langsung dengan ikan yang terkena penyakit atau dengan lingkungan yang tercemar; 
- Serangan penyakit ini bisa terjadi bila ikan stress atau lemah akibat lapar, pakan tidak cocok, dingin, atau kondisi air tidak baik.

C.  Gejala Klinis :
-    Ikan menjadi lemah, gerakan menjadi lambat, ikan bernafas megap-megap di permukaan air;
-    Insang ikan berwarna pucat dan warna tubuhnya berubah menjadi hitam gelap;
-    terdapat bercak-bercak merah pada bagian luar tubuh ikan dan kerusakan pada sirip,insang dan kulit;
-    Lendir berlebihan pada permukaan tubuh ikan, kemudian timbul perdarahan;
-    Pada bagian sirip dan ekor rontok (membusuk);
-    terjadi perdarahan, perut ikan menjadi kembung atau dikenal dengan dropsy.

D.  Diagnosa :
-    Isolasi dan identifikasi bakteri melalui uji bio-kimia.

E. Pengendalian :
-              Sarana budidaya didesinfeksi sebelum dan selama pemeliharaan ikan;
-    Melakukan pemberian  unsur    immunostimulan (misalnya penambahan vitamin C pada pakan) secara rutin selama pemeliharaan;
-    Terjadinya stress pada ikan perlu dihindari  (fisik,kimia,biologi);
-    Kualitas air perlu diperbaiki secara keseluruhan, terutama mengurangi kadar bahan organik terlarut dan/atau meningkatkan frekuensi penggantian air lama diganti dengan air baru;
-    Kesehatan ikan  dan lingkungan perlu dikelola secara terpadu (ikan, lingkungan dan patogen);
-    Mengurangi pemberian pakan dan jumlah ikan dalam kolam;

-    Ikan direndam dalam larutan PK 20 mg/liter selama  30 menit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan dan Alat Pembuatan Kolam Terpal Ikan Lele

Kriteria Kualitas Air dalam budidaya ikan Patin

Mengenal Riccia fluitans sebagai tanaman aquascape