OLAHAN IKAN: SOLUSI GIZI MASYARAKAT PERKOTAAN
OLAHAN IKAN: SOLUSI GIZI MASYARAKAT PERKOTAAN
Dewasa
ini Tasikmalaya telah menjelma menjadi kota yang terdepan di Priangan Timur.
Keadaan ini tidak terlepas dari aktivitas penduduk yang semakin padat dan
tumbuhnya kawasan bisnis. Sayangnya meningkatnya perekonomian warga harus
ditukar dengan jam kerja dan jam bisnis yang tidak terbatas waktu. Semakin
banyak pula pasangan suami istri yang sama-sama bekerja sehingga hanya memiliki
sedikit waktu untuk mengurus rumah tangga, termasuk pemenuhan kebutuhan gizi keluarga.
Permasalahan gizi tidak dapat diabaikan. Kekurangan gizi dapat menyebabkan
lambatnya pertumbuhan, sedangkan kelebihan gizi bisa mengakibatkan obsesitas,
diabetes dan kelebihan beban ginjal.
Salah
satu kebutuhan gizi yang harus dipenuhi adalah protein baik hewani maupun
nabati. Protein menurut ilmu gizi merupakan suatu kelompok makronutrisi berupa senyawa asam amino yang
berfungsi sebagai zat pembangun dan pendorong metabolisme dalam tubuh. Zat ini
tidak dapat dihasilkan sendiri oleh manusia kecuali lewat makanan. Manfaat
protein sangat banyak bagi manusia, antara lain sebagai zat pembangun, sumber
energi, membantu proses pertumbuhan anak-anak dan remaja, serta mengatur
metabolisme tubuh.
Seiring dengan melonjaknya harga kebutuhan pokok di pasaran,
masyarakat semakin selektif dalam memilih makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi
keluarga. Sebagian besar konsumen di Indonesia sangat peka terhadap perubahan
harga daripada perubahan kualitas. Faktor selera, gaya hidup, pendapatan dan
jumlah anggota keluarga juga sangat mempengaruhi keputusan belanja
konsumen. Alternatif pemenuhan gizi
(terutama protein) yang tersedia di pasaran antara lain tahu, tempe, telur, kacang-kacangan, daging
ayam, daging sapi, dan ikan. Sebagian besar konsumen di Indonesia sangat peka
terhadap perubahan harga daripada perubahan kualitas. Konsumen yang bijak dan
cerdas sebaiknya memilih produk perikanan sebagai salah satu menu keluarga.
Mengapa mesti makan ikan? Karena
ikan memiliki nilai gizi yang sangat lengkap, antara lain protein yang lebih
mudah dicerna, mengandung
asam amino paling lengkap terutama lysine
dan treonine. Ikan juga mengandung
vitamin A (antioksidan, menjaga kesehatan mata), vitamin B6 (meningkatkan
metabolisme asam amino dan lemak, mencegah anemia dan kerusakan saraf, vitamin
D (meningkatkan metabolisme kalsium untuk pertumbuhan tulang), vitamin B12 (membantu pembentukan sel darah
merah, membantu metabolisme lemak dan melindungi jantung.
Selain murah, daging ikan mengandung
kolesterol baik (dapat mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah), mineral
(zat besi, yodium, seng, selenium, dan fluor). Istimewanya, ikan mengandung
omega 3, 6 dan 9. Omega 3 membantu perkembangan mata, otak dan jaringan saraf.
Omega 6 mengandung GLA (Gamma Linolenic Acid) penting untuk fungsi endokrin dan
hormonal. Omega 9 mengandung asam oleic untuk meringankan gejala peradangan
sendi (arthritis), dan menjaga stabilitas kolesterol. Secara keseluruhan
kandungan nutrisi dalam ikan mempunyai peran penting dalam kesehatan tubuh
manusia di bagian otak, mata, jantung, paru-paru, otot, pencernaan, kulit
maupun persendian.
Pada
umumnya tingkat konsumsi ikan per kapita berbanding lurus dengan kemajuan bangsa.
Negara-negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat dan Singapura tingkat konsumsi ikan per
kapita nya di atas 50 kg/kapita/tahun. Penelitian Fitria Virgantari* (2011)
menunjukkan budaya makan ikan dalam masyarakat Jepang telah membuktikan
terjadinya peningkatan kualitas kesehatan dan kecerdasan anak-anak di negara
tersebut. Bandingkan dengan negara kita
yang tingkat konsumsi ikannya masih dibawah 40 kg/kapita/tahun, apalagi di kota
dan kabupaten Tasikmalaya yang hanya 20 -26 kg/kapita/tahun pada 2014.
Bagaimana
agar ikan dapat dikonsumsi dengan mudah ? Hasil perikanan sebaiknya diolah
dahulu agar sesuai dengan gaya hidup masyarakat perkotaan yang serba praktis
dan cepat. Bahan baku dan cara
pengolahan ikan perlu diperhatikan supaya kandungan nutrisinya tidak hilang.
Produk yang dihasilkan oleh pembudidaya ikan yang telah memiliki sertifikat
Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) lebih terjamin keamanan pangannya daripada
pembudidaya ikan konvensional.
Darimana
memperoleh hasil olahan ikan yang berkualitas? Untuk meningkatkan nilai tambah
produk perikanan, telah tumbuh kelompok pengolah hasil perikanan (poklahsar) di
sentra perikanan budidaya dan tangkap di kabupaten Tasikmalaya, antara lain di
kecamatan Padakembang, Singaparna, Leuwisari, Sukaratu dan Cipatujah. Demikian
pula di sentra perikanan budidaya kota Tasikmalaya. Produk yang dihasilkan oleh kelompok pengolah
dan pemasar perikanan di kabupaten/kota Tasikmalaya berupa pindang bandeng,
pindang tongkol, baby fish, abon ikan
dan ikan asin. Tersedia pula produk
hasil perusahaan perikanan yang dikelola dan dikemas secara modern yakni
siomay, ekado, kaki naga, lumpia, nuget ikan dan otak-otak. Untuk memasaknya
sangat mudah, tinggal dikukus/digoreng. Produk olahan ikan yang dipilih hendaknya
tanpa pengawet, cukup disimpan di frezer
untuk mempertahankan mutu bahan makanan.
Hadirnya
aneka olahan ikan di Tasikmalaya diharapkan dapat menjadi solusi gizi
masyarakat perkotaan yang serba cepat namun ingin tetap sehat. Keluarga dapat
menikmati makanan yang sehat dan bergizi
tanpa menghabiskan banyak waktu. Bentuk olahan ikan yang unik dapat
menarik minat anak-anak untuk mengkonsumsinya sehingga membantu terwujudnya
generasi yang sehat, kuat dan cerdas.
Tumbuhnya permintaan
terhadap olahan ikan bagaikan dua sisi mata uang. Kualitas hidup konsumen
meningkat sedangkan omset poklahsar
selaku produsen akan bertambah sehingga roda perekonomian daerah
bergerak lebih cepat. Disamping itu, kegemaran masyarakat kota akan makanan cepat saji (junk food) diharapkan akan bergeser menjadi masyarakat yang gemar
makan ikan. Walloohu’alam bisawab, selamat makan ikan!
Catatan
kaki *:
Fitria Virgantari. 2011. Analisis Permintaan Ikan di Indonesia:
Pendekatan Model Quadratic Almost Ideal
Demand System (QUAIDS). Jurnal Sosek Kelautan dan Perikanan Volume 6 No.2
Tahun 2011. Bogor
.
Pengirim : Susan Anggraeni, S.Pi, MP
Pekerjaan
: Pengawas Perikanan pada Dinas Peternakan
Perikanan dan Kelautan
Kabupaten
Tasikmalaya
Alamat : Perum Baetul Marhamah III blok D33
Kelurahan Bantarsari Kec.
Bungursari Tasikmalaya
No. HP : 081323043036.
Komentar