Hama Ikan (Serangga Air)

Serangga Air
     Sebagian serangga air, salah satu stadia atau seluruh siklus hidupnya merupakan pemangsa atau bahkan predator bagi larva dan benih ikan yang ukuran dan umurnya  masih kecil. 

    Pemangsa ini, ada yang hidup di air bersama ikan yang dipelihara dan ada pula yang hidup di darat.  Mereka memakan langsung benih ikan hidup dan ada pula pemangsa yang hanya menghisap darah atau cairan tubuh ikan.


Beberapa contoh serangga air tersebut antara lain : kini-kini (larva capung Odonanta dan Anisoptera); ucrit (Peupeundeuyan) dari larva Cybister (kumbang air); kelompok ordo Hemiptera yaitu Notonecta spp. (bebeasan), Corixa spp.(Famili Corixidae), Nepa spp. (Famili Nepidae), Belestoma Indicum (Famili Belestematidae) dan lintah.

Odonata dan Anisoptera (Capung)
A.   Karakteristik Hama :
-  Capung banyak ditemukan di sekitar kolam yang tidak mengalir (stagnan), dan meletakkan telur di permukaan air. Nimfa/larva capung hidup dan menempel di tanaman air. Ukuran larva capung (kini-kini) 2 cm, dan merupakan predator benih ikan. Larva capung dapat menyebabkan tingkat kematian yang tinggi di kolam pembenihan dan pendederan ikan;
-       Proses perkembangan larva capung berkisar antara 1–2 minggu untuk mencapai stadia dewasa yang dapat terbang. Setelah 2-3 minggu kemudian, capung dewasa siap untuk meletakkan telurnya di permukaan air kolam.

Larva Cybister (Ucrit/Peupeundeuyan)
A.   Karakteristik Hama :
-    Ucrit atau kelabang air (water beetles larvae) adalah larva   
    Cybister pemangsa benih ikan, dengan panjang tubuh  ucrit  sekitar 1,5–2,5 cm, berwarna kuning kecoklatan atau kehijauan. Memiliki gigi taring dan ujung ekor yang sangat beracun, 
2 pasang antenna pada kepala serta satu pasang mata di kiri dan kanan kepala.
-     Ucrit ini  lebih banyak ditemukan di kolam yang subur dan banyak mengandung bahan organik yang tinggi, misalnya kolam yang dipupuk dengan kotoran ayam kering. Ucrit memangsa larva dan benih ikan yang baru ditebar hingga menjelang umur 30 hari.

 Notonecta (Bebeasan/Back swimmer) dan serangga lainnya
A.  KarakteristikHama :
-     Serangga ini mempunyai ciri tubuh memanjang dan cembung, paruh tersegmentasi hingga mencapai ke kaki depan. Dikenal dengan nama back swimmer karena berenang terbalik, dan bebeasan karena di dalam air bentuknya menyerupai butiran beras.
-     Sering dijumpai pada kolam dengan air tenang, hidup bergerombol dan bersifat fototaksis positif. Serangga ini memangsa larva dan benih ikan dengan cara menggigit (menyengat) kemudian dihisap cairan tubuhnya. 

Pengendalian :
-     Hindari penggunaan pupuk organik / pupuk kandang (kotoran ayam) secara berlebihan. Sebaiknnya pemupukan dilakukan sesuai dosis dan disebar secara merata sehingga tidak terjadi penumpukan di salah satu bagian kolam. Cara lain yang saat ini berkembang adalah penggunaan pupuk organik cair yang aplikasinya lebih mudah dan praktis.
-     Memasang saringan   pada      pintu pemasukan air kolam, agar serangga air dan telurnya tidak ikut masuk.
-  Penangkapan serangga secara mekanis. Penangkapan dalam jumlah besar dapat dilakukan menggunakan alat tangkap berupa seser, lebih baik dilakukan pada malam hari melalui penyinaran karena serangga bersifat fototaksis positif.
-    Kurangi padat tebar larva atau benih ikan, atau menunda penebaran benih ke kolam dengan memperpanjang masa pemeliharaan benih di bak  pembenihan.
-              Menyemprotkan minyak tanah di atas permukaan air agar serangga tidak dapat mengambil              oksigen dari udara bebas. Jika seluruh serangga air sudah mati, masukkan aliran air baru dan    pintu keluar dibuka. Tertutupnya permukaan air oleh minyak tanah sejauh ini tidak membahayakan bagi benih ikan, kecuali ikan lele.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan dan Alat Pembuatan Kolam Terpal Ikan Lele

Mengenal Riccia fluitans sebagai tanaman aquascape

Kriteria Kualitas Air dalam budidaya ikan Patin