Budidaya Ikan Black Ghost

Budidaya Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons) berasal dari daerah Amerika Selatan dan ikan ini bersifat Carnivora.

Habitat perairan untuk kehidupan ikan ini yaitu suhu 25-280C, pH 6,5- 7,0, dan Kekerasan 6-100 dH
Ikan ini memiliki bentuk tubuh  seperti lembaran daun atau pisau dengan warna hitam polos.

ikan ini berenang bergetar atau meluncur, ikan Black Ghost senang berada pada tempat yang gelap dan cahaya yang remang-remang ikan ini akan bersembunyi bila ada lubang, terutama di waktu siang hari.  dengan memiliki sipat tersebut maka akuarium tempat pemeliharaan perlu disediakan tempat persembunyian berupa akar-akar pepohonan atau dari potongan paralon.

jenis kelamin antara jantan dan betina sulit untuk dibedakan, perbedaan ini dibedakan dari garis punggung pada ikan jantan sedikit pendek dari pada ikan betina. Sirip ekor pada ikan betina lebih sempit dari pada sirip ekor pada ikan Jantan.

Pemijahan ikan ini dilangsungkan secara berpasangan maupun masal. Pemijahan secara masal dilakukan dengan perbandingan jantan dan betina  1 : 2.
tempat pemijahan dilakukan pada kolam semen dengan ukuran 1,5 m x 2 m, dan pemijahan pada akuarium digunakan akuarium yang berukuran 100 cm x 40 cm x 40 cm yang bisa menampung induk sekitar 5- 8 ekor.

sarang yang digunakan sebagai tempat pemijahan biasanya menggunakan lembaran batang pakis (untuk anggrek) yang ditumpuk atau disusun dua.  batang pakis sebagai sarang ikan perlu diikat atau ditindih batu agar tidak bergerak dan tenggelam dalam air.

telur dari hasil pemijahan ini akan ditempatkan pada lubang-lubang lembaran daun pakis dengan cara disemprotkan.

pemijahan ikan ini akan berlangsung pada waktu malam hari, sarang pada pagi harinya akan dipenuhi telur-telur yang dapat diambil untuk ditetaskan pada akuarium yang telah diberi aerator yang lembut.

tempat penetasan telur cahayanya nya perlu agak gelap karena larva tidak tahan terhadap cahaya. telur akan menetas dalam jangka waktu 2- 3 hari, setelah menetas larva masih menempel pada sarang. setelah tiga hari larva akan mulai berenang dan larva bisa diberi pakan berupa kutu air saring. Pada kegiatan pembesaran ini larva dipelihara dan diberi pakan berupa cacing sutera, jentik nyamuk dan cacing darah. bila benih telah mencapai ukuran 5 cm maka benih sudah bisa dijual ke pasaran.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan dan Alat Pembuatan Kolam Terpal Ikan Lele

Kriteria Kualitas Air dalam budidaya ikan Patin

Mengenal Riccia fluitans sebagai tanaman aquascape