Pembenihan pada ikan mas

Budidaya pembenihan ikan mas merupakan kegiatan untuk menghasilkan benih ikan mas, ikan mas mudah untuk dipijahkan, pembenihan ikan mas  dapat dilakukan pada kolam tembok, kolam tanah atau dapat dipijahkan di sawah.






kegiatan Pemijahan ikan mas dapat dilakukan secara alami atau secara buatan dengan tehnik kawin suntik.

Tahapan pembenihan ikan mas pertama dilakukan yaitu :
1. pengadaan induk
2. pemijahan
3. penetasan telur
4. pemeliharaan larva.



Pengadaan Induk.

Calon induk yang akan dipijahkan yaitu dipilih calon induk yang bersih, berwarna mulus, tidak pucat, dan bergerak aktif.
Calon ini ditampung pada kolam pemeliharan induk dengan kepadatan 5 ekor per M2



Induk ikan mas yang akan dipijahkan harus memenuhi beberapa syarat,  yaitu :

1. Umur
Umur induk betina ikan mas untuk dipijahkan yaitu berumur 1,5 - 3 tahun dengan bobot 1,5 kg/ekor. Untuk umur induk jantan yang akan digunakan yaitu berumur 8 bulan dengan berat induk  0,5 kg/ekor.


2. Bentuk Badan
Induk Ikan memiliki bentuk badan yang bagus dan mulus mulai dari mulut hingga ujung ekor. Garis rusuk pada kedua sisi tubuhnya posisinya sama, tidak ada patahan dan lekukan pada bagian tubuhnya.


3. Kepala
Bagian Kepala induk ikan Mas lebih kecil daripada tubuhnya. Panjang kepala minimal sepertiga dari panjang badan.

4. gerakan
Induk Ikan  bergerak dengan lincah dan gesit.

5. Pangkal ekor ikan
pangkal ekor ikan harus kuat dan normal, pangkal ekor tidak memendek dan tidak melengkung.


6. Sisik Induk
Induk dipilih dengan memiliki sisik yang tersusun teratur, warna sisik cerah memiliki ukuran yang besar, sisik tidak kusam.


Untuk membedakan antara induk jantan dan betina adalah induk jantan tubuhnya tampak ramping dan langsing. sedangkan untuk induk betina tubuhnya membesar pada bagian perut atau buncit, apabila bagian perut tersebut diraba dengan tangan kita  maka akan terasa lembek. Bila induk jantan diurut pada daerah depan ke arah anus maka akan mengeluarkan cairan berwarna putih seperti santan kelapa (sperma), sedangkan untuk induk betina apabila diurut pada bagian depan ke arah anus akan mengeluarkan cairan berwarna kuning.



Pemijahan
kegiatan pemijahan dapat dilakukan secara alami ataupun buatan dengan tehnik kawin suntik. pemijahan secara alami dilakukan pada kolam dengan kedalaman 60-80 cm. Proses persiapan kolam yang meliputi pengeringan, pengapuran dilakukan sebelum induk dimasukan ke kolam pemijahan, kemudian langkah selanjutnya adalah memasang kakaban. kakaban terbuat dari bahan ijuk dan bambu. media tempat penempelnya telur (kakaban) tersebut dipasang dibagian tengah kolam.

Induk ikan mas jantan dan betina setelah diseleksi dimasukan ke kolam pemijahan perbandingan antara induk jantan dan betina yaitu 1 : 1 (1 kg induk jantan : 1 kg induk betina).
Proses pemijahan terjadi antara pukul 23.00 s.d  06.00  pagi, pemijahan ikan  ini ditandai dengan saling kejar mengejarnya induk ikan.

induk ikan betina akan mengeluarkan telur dan telur tersebut akan dibuahi oleh sperma dari ikan jantan, setelah proses pemijahan selesai telur-telur akan terlihat menempel di kakaban.

pemijahan ikan dapat  dilakukan dengan cara  buatan yaitu dengan tehnik kawin suntik, penyuntikan ikan mas dapat dilakukan dengan menggunakan hormon hipofisa atau hormon sintetis ovaprim.

Dosis penyuntikan untuk induk jantan 1 dan untuk induk ikan betina 1,5. Penyuntikan untuk induk betina biasanya dilakukan dua tahap, pada penyuntikan pertama biasanya bersifat merangsang dengan jumlah larutan lebih sedikit jika dibandingkan dengan penyuntikan yang kedua. penyuntikan pertama diberikan dengan jumlah 1/2 dosis dan penyuntikan kedua dengan selang waktu 5 jam diberikan dengan dosis 1 dosis. untuk induk ikan jantan disuntik bersamaan dengan penyuntikan yang kedua pada induk betina.

untuk penyuntikan dengan menggunakan hormon sintetis ovaprim, dosis tertera pada kemasan.

pemijahan induk ikan setelah disuntik dapat dilakukan secara alami dengan memasukan ikan ke kolam pemijahan atau dengan cara pemijahan buatan dengan pemijatan.


Penetasan telur
Telur ikan mas akan menetas dalam waktu 2-4 hari, penetasan telur dilakukan di dalam hapa dengan ukuran 2 x 1 x 1. larva belum dulu dikasih pakan karena masih mengandung kuning telur.  setelah 3 hari larva mulai mencari makan, pakan yang diberikan berupa rotifera atau kuning telur yang direbus.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan dan Alat Pembuatan Kolam Terpal Ikan Lele

Kriteria Kualitas Air dalam budidaya ikan Patin

Mengenal Riccia fluitans sebagai tanaman aquascape